"KALAH" bagi semua
orang merupakan sebuah kata yang sangat menyakitkan ditelinga. Benar-benar
tidak enak untuk didengar. Apa artinya kemenangan jika toh kekalahan yang
terhormat lebih menyenangkan dibanding dengan kemenangan kotor.
Kisah ini saya dedikasikan kepada
manusia-maunsia yang merasa dirinya adalah manusia yang selalu kalah, istilah
asing dan umumnya adalah "loser". Tidak ada salahnya menjadi seorang
loser kawan, selama kita tahu batasannya.
Okay, pernahkah anda merasakan
betapa menyakitkannya berdiri terakhir digaris finish? well, rasanya sungguh
tidak enak kan?
tak apalah, toh kita sudah berusaha dan kekalahan kita pun terhormat, karna
usaha kita untuk menjadi yang pertama berdiri di garis finish pun masih belum
mencukupi. "better luck next time kiddo" begitu kata seorang bule
kepadaku ketika habis dihajarnya saat bermain poker.
Esok harinya, "dia bisa
kalahkan aku di permainan yang tidak aku kuasai, gimana kalo kita coba main
sangong?" dan.... walah, ternyata kemenangan itu manis rasanya kawan. Tapi
setelah dipikir-pikir. betapa bodohnya kami berdua, sama-sama menantang duel di
permainan yang masing-masing dari kami tidak menguasainya. Hanya seorang
pengecut yang memainkan permainan kotor. Baiklah, kita coba sau permainan
dimana masing-masing dari kami menguasainya, bagaimana dengan bilyar? well,
pertandingan berlansung seru, tapi berhubung stamina ku selalu habis di 1 jam
pertama terpaksa saya akui bahwa dia memang hebat. Tidak rugi apapun aku kalah
darinya. Tidak juga nama baikku.
Itu hanyalah contoh simpel dari
sebuah kekalahan. Tidak terlalu menyakitkan kan daripada sebuah kemenangan kotor.
Mungkin pernah kita jumpai,
seorang pemenang yang dengan bangganya berdiri dipuncak podium dengan senyum
pasta giginya, tapi tahukah anda, bahwa dibalik kemenangan mereka itu
tersembunyi satu rahasia besar yang tidak boleh terbongkar?
Tahukah anda 95% warga indonesia
menginginkan dirinya menjadi seorang milyader, namun hanya 5% dari mereka yang
menjadi pemenangnya. dari 5% tersebut, adakah yang tahu, berapa persen dari
mereka yang berlaku jujur? yang membayar pajak sesuai dengan nominal yang
tertera dalam surat
tagihan pajak? yang bertindak sesuai dengan sistem yang berlaku, yang tak
pernah melakukan salam tempel? yang selalu melakukan auditing sesuai dengan apa
yang ada?
Yang kedua, adalah pemenang
instan. Maksudnya disini adalah seorang koruptor. Korupsi adalah jalan instan
ke podium nomer 2. Sesorang dari barisan paling belakang dari garis law of
life, ingin segera sampai ke podium 1, ato paling tidak ke podium 2 lah, maka
dari itu, korupsi adalah tiket instat ke podium 2. mudah-mudahan anda bukan
salah satu dari golongan ini, karna sungguh memalukan. Dan beban moral yang
terlalu berat apalagi bagi anak cucu kita nanti.
Yang ketiga, pernahkah anda
melihat kawan anda yang berhasil masuk kedalam jajaran PNS dengan jujur, tanpa
ada salam titip? lihat tampang merka baik-baik, pati ada rasa bangga dari sorot
matanya. tapi tahukah anda beberapa dari mereka ada yang memang melakukan salam
titip. salam titip disini adalah, salam yang diucapkan kepada seorang oknum
petinggi di jajaran kepegawaian, atau seseorang yang mempunyai kuasa untuk
memasukan anak-anak dari jalur penitipan khusus dengan imbalan rupiah tentunya.
Lantas apa yang mereka dapatkan? Well, seumur hidupnya, dia tak akan mungkin
mau mengakui jujur bahwa dia tak sanggup lolos dalam setiap tes pns, bahwa dia
tak mampu melawan ribua orang yang bertujuan sama, maka dari itu dia
menghalalkan cara untuk bisa masuk kesana. Lihat dalam-dalam dari sorot
matanya. Ada
terbesit rasa malu jika terbongkar.
Hahahahahah.... Seperti inilah
contoh loser sejati kawan. Lain halnya jika anda berbuat jujur dan sesuai
sistem yang digariskan, jika pun anda kalah, tentunya anda adalah seorang pemenang
sejati, karna anda sudah berusaha maksimal dan mengakui kekalahan dengan besar
hati.
0 comments:
Post a Comment